20 Disember 2024, 15:40

Untuk mendapatkan maklumat terkini, ikuti kami melalui Telegram

Langgan Sekarang

Oleh: Muhammad Aqil Danish 

 

Masihkah kuingat,

Ketika dalam hening sepi aku berlari,

Dihiasi kicauan cak raya menjunjung atma,

Diulit canda tawa di bawah cendera indah berlayar,

Dibadai ombak tatkala sirna harapan kian palsu,

Ingin kudaki jumantara seikhlas kasih abintara,

Namun, diriku jatuh dalam nestapa mengulit jiwa,

Ia memanggil, lembut merayu di ufuk sana,

Seperti harapan yang membawa desiran bayu kisah bersama.

 

Masihkah kuingat,

Menjanjikan riwayat seutuh lengkara dewa,

Sudahku sampai di penghujung lereng indah berliku,

Melihat bintang bertaburan di bumantara biru,

Bagaikan kisah abadi tanpa santapan suram,

Dalam gelap, ia tetap teguh bercahaya,

Menghantar kasih bak harapan yang takkan sirna,

Namun, segalanya hanyalah pinjaman waktu,

Bintang pun pudar ditelan pagi yang bisu.

Artikel ini ialah © Hakcipta Terpelihara JendelaDBP. Sebarang salinan tanpa kebenaran akan dikenakan tindakan undang-undang.
Buletin JendelaDBP
Inginkan berita dan artikel utama setiap hari terus ke e-mel anda?

Kongsi

Yang Berkaitan

Aksara Puisi

Anak Persisir

19 Disember 2024, 11:37
Aksara Puisi

Bukan Tahanan

18 Disember 2024, 11:44
Aksara Puisi

Ghibah

17 Disember 2024, 11:37
Aksara Puisi

Lensa Kehidupan

15 November 2024, 16:05
Aksara Puisi

Tentang Matari

15 November 2024, 15:47
error: Artikel ini ialah Hakcipta Terpelihara JendelaDBP.