Untuk mendapatkan maklumat terkini, ikuti kami melalui Telegram
Langgan SekarangOleh: Muhammad Aqil Danish
Masihkah kuingat,
Ketika dalam hening sepi aku berlari,
Dihiasi kicauan cak raya menjunjung atma,
Diulit canda tawa di bawah cendera indah berlayar,
Dibadai ombak tatkala sirna harapan kian palsu,
Ingin kudaki jumantara seikhlas kasih abintara,
Namun, diriku jatuh dalam nestapa mengulit jiwa,
Ia memanggil, lembut merayu di ufuk sana,
Seperti harapan yang membawa desiran bayu kisah bersama.
Masihkah kuingat,
Menjanjikan riwayat seutuh lengkara dewa,
Sudahku sampai di penghujung lereng indah berliku,
Melihat bintang bertaburan di bumantara biru,
Bagaikan kisah abadi tanpa santapan suram,
Dalam gelap, ia tetap teguh bercahaya,
Menghantar kasih bak harapan yang takkan sirna,
Namun, segalanya hanyalah pinjaman waktu,
Bintang pun pudar ditelan pagi yang bisu.