Untuk mendapatkan maklumat terkini, ikuti kami melalui Telegram
Langgan SekarangAku membuka jendela kenangan,
menyingkap tirainya
membiarkan bayu angan menerobos masuk
menghembuskan sejuta ingatan,
pada mereka yang kini tiada di sisi,
pada peristiwa yang kini berlalu pergi.
Di muka jendela kenangan,
terhamparlah batasan rindu yang luasnya bak lautan biru,
menampakkan hal yang indah, yang kukuh terpahat
dalam sanubari, ingatan, jiwa dan raga.
Walaupun kini hanyalah cebisan memori
yang tidak akan berulang kembali.
Jendela kenangan,
tempat aku melayan perasaan,
saat aku duduk sendirian di kamar kecil
bertafakur, lagi dan lagi.
Walau jauh terpisah,
jendela kenangan tetap menjadi penghubung
antara aku dengan abah,
yang kini sudah jauh di sana.
Di bumi asing yang tak tercapai dek mata
di sisi Tuhan Maha Pencipta.
Jendela kenangan,
yang kadangnya menyingkap seribu hal bahagia,
namun tetap jua mendatangkan sejuta luka.